Kota Serang, (Skemarubrik.com) — Warga Lingkungan Pekijing Rt 007/RW 008 Kelurahan Kalanganyar, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, Banten, memang memiliki tradisi unik dalam memperingati Maulid Nabi Besar Muhammad SAW, yaitu dengan menggelar “Panjang Mulud”, Tradisi ini sudah berlangsung lama dan menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya masyarakat Serang Banten, khususnya di Kota Serang Minggu, 31/08/2025.
Menurut Edi Supriadi tokoh masyarakat setempat “Dalam tradisi Panjang Mulud, warga bergotong-royong membuat hiasan yang disebut “Panjang” dengan berbagai bentuk, seperti kerbau, banteng, macan, kuda, gajah, perahu dan banyak kreasi panjang mulud lainnya”. Kreasi Panjang Mulud ini diisi dengan sembako dan barang bermanfaat lainnya sebagai berkat dan sekaligus kreasi hiasan. Panjang tersebut diarak keliling kampung dan kemudian dipajang di sepanjang jalan dan taman kemudian dibagikan kepada para undangan dan warga yang berantusias mengikuti acara Panjang Mulud.
Tradisi Panjang Mulud ini sendiri memiliki makna yang mendalam, yaitu sebagai bentuk syukur dan sedekah kepada Allah SWT, serta sebagai ajang untuk mempererat tali silaturahmi dan memelihara semangat gotong-royong di kalangan masyarakat. Kegiatan ini juga menjadi sarana untuk mengungkapkan rasa keimanan dan kebangkitan keberagamaan bagi para penganutnya, ucapnya.
Dalam peringatan Maulid Nabi di Kota Serang, warga juga melakukan berbagai kegiatan lainnya, seperti pengajian, zikir, dan ceramah maulid. Kegiatan ini biasanya dihadiri oleh ribuan warga dan menjadi momentum untuk memperingati hari lahir Nabi Muhammad SAW dengan penuh khidmat dan kebersamaan.
Jadi, tradisi Panjang Mulud atau Ngeropok memang menunjukkan betapa kompaknya warga dalam bekerja sama untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, serta menjadi contoh nyata dari hikmah maulid yang dapat diambil dalam kehidupan sehari-hari.
(Tim.Red)