SERANG, Skemarubrik.com | — Aksi damai yang digelar oleh Gerakan Moral Anti Kriminalitas (GMAKS) dan Kesatuan Komando Pembela Merah Putih (KKPMP) di depan kantor Bank Banten mnyoroti sejumlah permasalahan, seperti dugaan penyimpangan anggaran pembangunan proyek Landscape, belum dikantonginya izin PBG dan SLF Gedung Bank Banten, serta tidak adanya kesempatan bekerja bagi warga sekitar.
Atas dasar tersebut, massa menuntut evaluasi jabatan Direktur Bank Banten dan penyelidikan hukum atas proyek yang dinilai sarat mark-up.
Ketua Umum GMAKS, Saeful bahri saat menyampaikan orasinya mengungkap, kejanggalan terkait belum adanya PBG (Persetujuan Bangunan Gedung) dan SLF (Sertifikat Laik Fungsi) namun Gedung sudah di fungsikan
Selain itu, masa aksi juga menyoroti soal adanya dugaan mark up Proyek Landscape senilai Rp. 890.000.000. Total dugaan mark-up mencapai ratusan juta, tanpa penjelasan rinci kepada publik.
“Kami mendesak Gubernur segera mengevaluasi jabatan Direktur Bank Banten. Kejanggalan anggaran ini bukan hal sepele, dan kami tidak akan diam,” katanya.
“Karena itu, kami menuntut Investigasi Hukum, termasuk KPK dan Kejaksaan Diminta Turun Tangan,” tambahnya.
Selain mendesak evaluasi internal, lanjut Saeful Bahri. Pihaknya juga meminta aparat penegak hukum baik kepolisian maupun kejaksaan untuk segera melakukan penyelidikan terhadap dokumen dan izin proyek, termasuk PBG dan SLF Gedung Bank Banten.
“Kami sudah sampaikan laporan ke KPK dan Kejaksaan Tinggi. Ini bukan sekadar dugaan, tapi indikasi kuat penyalahgunaan anggaran publik,” ungkapnya.
Bahkan Dirut Bank Banten juga tidak peduli terhadap lingkungan masyarakat. Hal itu terbukti dengan tidak diberikannya kesempatan bekerja untuk warga sekitar.
“Selain itu juga pembangunan trafo listrik itu dilakukan di akhir, bukan diawal. Sosialisasi ke warga nya seperti apa. Lalu apakah janji saat pembangunan yang akan memberikan akses jalan ibadah untuk warga sudah dilaksanakan atau belum,” ujarnya.
Senada dikatakan Ketua KKPMP Banten, Robani. Ia meminta agar Bank Daerah yakni Bank Banten jangan dibiarkan Jadi Ladang Korupsi.
“Aksi ini menjadi bagian dari gerakan moral yang lebih luas untuk menuntut transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan daerah. Para aksi masa menegaskan bahwa lembaga keuangan seperti Bank Banten harus menjadi contoh integritas, bukan sumber masalah,” katanya.
(Tim.Red)